Indonesia

Seperti batik, warna-warna kehidupan berbeda-beda. Sejak masa kecil di kota kelahirannya, Solo, batik telah menjadi bagian besar dari hidup Riana Kesuma. Sepulang sekolah, Riana membantu ayahnya di pabrik batik milik keluarga, dan terkadang ikut menjual batik tersebut ke Pasar Klewer. Namun, orang tua Riana memutuskan untuk menghentikan usaha produksi batik keluarga.

Riana pun menjalani hari-harinya seperti biasa, hingga suatu saat hatinya terpanggil. Di bawah namanya sendiri, ia mendirikan Batik Riana Kesuma pada tahun 1994. Bagi Riana, batik memiliki nilai selain nilai ekonomi. Melihat banyaknya pakaian bermotif menyerupai batik yang dibuat dengan mesin, Riana terdorong untuk menghidupkan kembali batik tradisional. Semasa kecil, ia sangat senang melihat anggota keluarganya mengenakan batik. Karena itu, ia ingin membagikan kebahagiaan yang ia rasakan di masa kecil kepada dunia, sekaligus berkontribusi pada pelestarian wastra Indonesia.

Kini, Batik Riana Kesuma bertekad memasuki pasar Jepang dengan mempersembahkan koleksi batik warna alam dan warna chemical yang memadukan keanggunan motif tradisional dengan sentuhan desain modern. Selain kain batik, koleksi yang ditawarkan mencakup blus, kemeja, kebaya, selendang, kimono, dan obi yang diproduksi menggunakan bahan katun serta sutra pilihan.

Kehadiran Batik Riana Kesuma di World Expo Osaka 2025 menjadi langkah awal penting untuk memperkenalkan pesona wastra Indonesia, menjembatani nilai budaya dengan apresiasi global, serta membagikan keindahan batik tulis kepada para pecinta seni tekstil di Jepang.